Sebelum bicara impor dan ekspor,
kita akan bicara soal Supply Chain dulu ya Bro. Walau kita ngurusi impor
ekspor, tapi kita sedikit-sedikit mesti tau juga soal gambaran umum Supply
Chain ini. Kenapa?, karena kegiatan impor dan ekspor itu merupakan bagian dari Supply Chain. Gampanganya,
kita musti tau posisi kita ini aslinya dimana sih?, peran kita itu segede apa?.
Kebutuhan akan
barang atau suatu produk adalah suatu kebutuhan yang tidak akan ada habisnya.
Baik itu kebutuhan pokok, sekunder dan tersier. Oke, kita sepakat ya sampai
disini?. Berangkat dari kebutuhan itu, maka secara otomatis akan menimbulkan
aktifitas permintaan atau pencarian
suatu produk, ya kan?. Nah, karena ada permintaan maka timbulah kegiatan pengadaan dan distirbusi barang. Dua
kegiatan ini semata-mata bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia ( yang kita sebut sebagai konsumen/Pemakai
) akan suatu produk yang di inginkan baik berupa barang jadi ataupun produk
layanan jasa.
Inilah yang memicu tumbuhnya berbagai
macam pelaku usaha industri, yang berlomba-lomba untuk membuat dan menawarkan
produk-produk mereka agar dapat dinikmati oleh konsumen.
Bisa kita simpulkan, Proses
pengadaan dan distribusi suatu produk barang jadi atau jasa dari pelaku usaha
hingga ketangan konsumen akhir disebut sebagai Rantai Pasokan, yang kalo di Inggrisin itu jadi kata2 SUPPLY CHAIN.
Gambaran Supply Chain kita udah
agak-agak ngerti ya Bro?, terus bedanya sama Supply Chain Management itu apa?.
Gini, karena Supply Chain adalah suatu proses yang panjang dimana proses itu
melibatkan banyak pihak dan biaya, maka munculah Ilmu baru yang diciptakan agar
bisa di pelajari, agar bisa di buat acuan perencanaan kegiatan pasokan barang dengan
cara cepat, tepat dan se-efisien mungkin.
Menurut David Simchi-Levi,
definisi Supply Chain Management adalah
serangkaian pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan pemasok, pabrik,
gudang, dan toko secara efisien, sehingga barang dagangan diproduksi dan
didistribusikan pada jumlah yang tepat ke lokasi yang tepat, pada waktu yang
tepat, untuk meminimalkan biaya sistem secara keseluruhan sambil memuaskan
persyaratan tingkat layanan (David Simchi-Levi, 2000, “ Designing And Managing
The Supply Chain”
Berangkat dari penjabaran diatas,
maka dibawah ini adalah mata rantai-mata rantai yang membentuk rantai pasokan,
ada 5 mata rantai yaitu :
1. Pengadaan
Bahan Baku Utama. Pengadaan bahan baku utama di lakukan oleh pelaku usaha yang
menyediakan bahan baku atau bahan dasar yang nantinya akan diolah dengan cara
mengubah bentuk, penggabungan dan cara lainya sehingga membentuk suatu barang
jadi atau produk akhir. Pelaku Usaha ini adalah para Supplier. Mata Rantai pertama adalah Supplier yaitu pelaku usaha yang
menyediakan produk berupa bahan baku utama atau bahan dasar.
2. Pengadaan
Barang Jadi / Produk Akhir. Pengadaan barang jadi atau produk akhir dilakukan
oleh pelaku usaha yang mengolah bahan baku atau bahan dasar menjadi suatu
produk. Sebagai contoh perusahaan garment. Mereka akan mengolah kain, kancing,
benang dll menjadi suatu produk akhir yang berbentuk baju, jaket, kaos dll.
Pelaku Usaha ini adalah mereka yang bergerak di industry manufaktur ( pabrikan
) atau industry assembling ( perakitan ). Mata
Rantai Kedua adalah Industri
Pabrikan / Perakitan.
3. Pendistribusian Barang. Pendistribusian
barang memiliki jangkauan area yang sangat luas dan memiliki peran sangat
penting. Tanpa disitribusi maka tidak akan ada arus barang yang bergerak dari
Supplier kepada Manufacturer, dari Manufacturer kepada Konsumen. Kegiatan
distribusi barang ini meliputi distribusi lokal ( dalam negeri ) dan distribusi
internasional ( luar negeri yang kegiatanya dibagi menjadi dua yaitu Kegiatan
distribusi pemasukan kedalam negeri / IMPOR dan Kegiatan distribusi pengeluaran
barang keluar negeri / EKSPOR ). Kegiatan
pendistribusian ini di kerjakan para pelaku usaha Jasa Transportasi dibidang LOGISTIK. Logistik, apa itu?. Menurut The Council of Logistics
Management (CLM) yang dibentuk tahun 1962, yang memiliki
anggota 15.000 organisasi. Logistik didefinisikan sebagai berikut.
Logistik merupakan bagian dari proses rantai suplai yang berfungsi merencanakan, melaksanakan, mengontrol secara efektif, efisien proses pengadaan, pengelolaan penyimpanan barang, pelayanan, dan informasi mulai dari titik awal (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen.
Mata Rantai Ketiga adalah Para Pelaku Usaha Jasa Transportasi Logistik yang menyediakan jasa transportasi untuk pendistribusian barang.
4. Penjual Barang Akhir. Bicara penjual barang disini adalah bicara tujuan distribusi barang. Sebelum barang di pakai oleh konsumen, diperlukan suatu tempat atau wadah dimana konsumen bisa mendapatkanya dengan mudah yaitu seperti Pasar, Mall, Toko2 Kelontong dll. Mata Rantai Keempat adalah Penjual Barang Akhir yang menyediakan produk akhir langsung ke tangan konsumen.
5. Konsumen /
Pemakai Akhir. Kalo yang ini kayaknya tidak usah di jelasin ya? Saya dan
kawan-kawan sekalian, setiap individu sudah otomatis jadi konsumen karena
memiliki apa yang dinamakan dengan “Kebutuhan”. Tapi, sebetulnya konsumen itu
terbagi dua. Yaitu :
1. Konsumen yang membeli untuk dijual kembali dan
2.
Konsumen yang membeli untuk di pakai.
Apapun itu kita anggap sama ya bahwa Mata
Rantai Kelima adalah Konsumen / Pemakai.
Itulah gambaran singkat soal Supply Chain, Supply Chain Management dan Logistik. Kita sebagai pekerja yang menekuni bidang logistik ( khususnya impor expor ) haru merasa bangga karena kita memiliki peranan yang sangat penting didalam Supply Chain.
Buat temen2 yg lebih suka dengerin via suara, yuk gabung channel Telegram saya, disitu saya sharing via audio. Untuk gabung klik gambar di bawah ya.
Posting Komentar
Posting Komentar